Jumat 21 Oct 2022 16:02 WIB

Sukabumi Gelar Apel Gabungan Kesiapsiagaan Bencana

Kesiapsiagaan diperlukan agar dampak bencana tidak terlalu merugikan bagi masyarakat.

Rep: Riga Nurul Iman / Red: Agus Yulianto
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi melakukan aksi mitigasi bencana aliran air sungai. Kegiatan yang melibatkan unsur petugas gabungan dan relawan ini untuk mencegah terjadinya bencana. (Ilustrasi)
Foto: istimewa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi melakukan aksi mitigasi bencana aliran air sungai. Kegiatan yang melibatkan unsur petugas gabungan dan relawan ini untuk mencegah terjadinya bencana. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Polres Sukabumi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sukabumi, menggelar apel gelar pasukan siaga bencana tahun 2022, di Mapolres Sukabumi, Jumat (21/10/2022). Upaya tersebut dilakukan dalam menghadapi potensi bencana yang meningkat di tengah tingginya intensitas hujan.

Apel gabungan kesiapsiagaan bencana itu dipimpin langsung Wakapolres Sukabumi, Kompol R Bimo Moernanda diikuti oleh personil gabungan TNI/Polri dan berbagai instansi terkait. "Apel pasukan siaga bencana bersama semua stakeholder ini, untuk mengecek kesiapan semua pasukan dan peralatan dalam menghadapi bencana alam," ujar Wakapolres Sukabumi, Kompol R Bimo Moernandap kepada wartawan.

Intinya momen ini memastikan semua pasukan dan peralatan yang akan digunakan untuk penyelamatan dalam menghadapi bencana sudah siap. Baik untuk penyelamatan di darat, laut, dan hutan dipastikan sudah disiapkan semua.

Menurut Bimo, ketika terjadi bencana personel dan peralatan rescue sudah siap dengan satu komando agar secepatnya mendatangi lokasi serta mengevakuasi. Kemudian melakukan apa yang harus dilakukan sesuai dengan tugasnya.

"Kesiapsiagaan ini sangat diperlukan agar dampak bencana alam itu tidak terlalu merugikan bagi masyarakat banyak, baik kerugian berupa harta maupun nyawa," kata Bimo. 

Dia berharap, Kabupaten Sukabumi selalu siap dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana. Untuk itu, seluruh elemen yang ada, baik itu aparat TNI, Polri, dan unsur terkait lainnya harus selalu siaga. 

Dia juga mengimbau, masyarakat yang berada di lereng-lereng gunung. Ini karena curah hujan saat ini tinggi, rawan pohon tumbang maupun bencana longsor untuk meningkatkan kewaspadaan.

Maka dari itu, lanjut Bimo, ketika ada tanda-tanda akan terjadi bencana, segera menghindar ke lokasi yang dinilai lebih aman serta segera melaporkannya. Nantinya petugas terkait akan segera merespon.

Kasat Samapta Polres Sukabumi AKP Roni Heriyanto menambahkan, pihaknya sudah siap dengan personil dan peralatan dalam penanganan bencana. Namun demikian masih terdapat kendala dalam kegiatan penanganan bencana masih terkendala dengan belum adanya kendaraan ambulance yang bergabung bersama tim dalam proses penanganan bencana.

"Keberadaan mobil ambulance sangat diperlukan untuk evakuasi korban bencana yang selama ini diangkut oleh mobil bak terbuka. Harapannya, ketika sarana itu tersedia maka penanganan bencana dapat dengan cepat dilakukan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement