Selasa 10 Jan 2023 05:20 WIB

Ridwan Kamil Siap Lelang Aset Herry Wirawan untuk Biayai Hidup Korban dan Bayinya

Pemprov dan OPD akan menyiapkan perlindungan terhadap anak-anak terdakwa.

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Agus Yulianto
Terpidana kasus pemerkosaan terhadap 13 santri Herry Wirawan.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Terpidana kasus pemerkosaan terhadap 13 santri Herry Wirawan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengapresiasi putusan Mahkamah Agung menolak kasasi terpidana mati Herry Wirawan. Putusan itu, diharapkan memberikan keadilan bagi korban dan masyarakat.  

Ridwan Kamil mengatakan, dengan ditolaknya kasasi tersebut dapat memenuhi rasa keadilan. Serta, menjadi contoh agar negara tidak ragu-ragu memberi hukuman maksimal kepada pelaku kejahatan terhadap perempuan dan anak. 

Baca Juga

"Diharapkan, kasus ini menjadi sebuah preseden agar negara tidak ragu-ragu memberi hukuman maksimal kepada pelaku kejahatan terhadap anak-anak, yang seharusnya mereka menjadi pemilik masa depan bangsa ini dengan psikologi yang baik dan maksimal," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Senin (9/1).

Pemdaprov Jabar juga, kata dia, siap menindaklanjuti aset dari terpidana mati Herry Wirawan yang akan disita hingga dilelang untuk biaya hidup para korban dan bayi yang dilahirkan dari para korban. 

"Kami (Pemdaprov Jabar) siap untuk melaporkan pelimpahan aset yang nanti dilelang dan hasilnya masuk kas negara di Pemprov Jawa Barat," katanya. 

"Uang negara itu akan digunakan sepenuhnya untuk kepentingan para korban yang harus kita bersamai baik secara fisik, psikologis, maupun eksistensi kesehariannya," imbuhnya. 

Emil menegaskan, Pemprov Jabar bersama OPD terkait, yakni Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Sosial, dan UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) akan menyiapkan perlindungan terhadap anak-anak yang lahir dari terdakwa, dan hal ini menjadi prioritas utama. 

"Kami siap karena punya pengalaman melakukan pendampingan pendidikan kepada bayi-bayi di tempat-tempat yang sudah kami tentukan. Sampai suatu hari jika mereka sudah siap secara usia dan mental tentulah opsi-opsi dibersamai oleh ibu kandungnya pasti akan kami jadikan prioritas nomor satu dalam keputusan akhirnya," papar Emil. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement