Selasa 21 Mar 2023 16:58 WIB

Luas Sawah Padi Organik di Kedokan Bunder Indramayu Meningkat

Produksi padi organik per hektare di Kedokan Bunder pun mengalami peningkatan.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Sawah padi organik.
Foto: Kementan
(ILUSTRASI) Sawah padi organik.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Luas sawah padi organik di wilayah Kecamatan Kedokan Bunder, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengalami peningkatan sejak 2021. Produksi padi organik ini didominasi Kelompok Tani Sri Trusmi Satu Desa Kedokan Bunder Wetan.

Menurut Camat Kedokan Bunder, Atang Suwandi, kelompok tani yang diketuai “profesor bakteri” Waklan itu selama ini terus berkomitmen mengembangkan padi organik dengan pengembang agens pengendali hayati (APH).

Pada 2021, luas lokasi area sawah yang menggunakan agens hayati atau perlakuan organik seratus persen disebut hanya tiga hektare dan semiorganik 19 hektare. Pada 2023, luas lahan yang menggunakan agens hayati seratus persen menjadi 22 hektare pada lokasi kelompok tersebut.

Selain itu, ada 62 hektare lahan yang menerima perlakuan organik dan semiorganik, yang terbagi di beberapa lokasi di luar hamparan sawah Sri Trusmi Satu.

Alhamdulillah, luas areanya setiap tahun terus bertambah dan jumlah produksinya, serta pendapatan para petaninya juga terus meningkat,” ujar Atang, Selasa (21/3/2023).

Menurut Atang, pada musim tanam kesatu 2021, jumlah produksi padi mencapai 6,84 ton per hektare. Pada musim tanam kedua 2021 meningkat menjadi 7,22 ton per hektare.

Kemudian pada musim tanam kesatu 2022 menjadi 7,26 ton per hektare. Lalu meningkat lagi pada musim tanam kedua 2022 menjadi 7,84 ton per hektare.

Atang bersyukur produksi padi organik di kecamatannya ini terus meningkat. Begitu juga peminatnya.

“Ini sangat mendukung peningkatan produksi padi untuk meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Indramayu dan menguatkan daerah kita sebagai lumbung padi nasional,” kata Atang.

Kelompok Tani Sri Trusmi Satu pun dinobatkan sebagai kelompok tani terbaik II nasional kategori Pemberdayaan Petani dalam Pemasyarakatan Pengendalian (P4) Hama Terpadu, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian pada Februari 2023. 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement