Kamis 04 May 2023 16:01 WIB

Pendapatan Triwulan I Jabar Naik Rp 7,65 Triliun, Ridwan Kamil Apresiasi Bapenda

Salah satu fokus pemanfaatan uang pajak digunakan untuk pembenahan infrastruktur. 

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengapresiasi kinerja Badan Pendapatan (Bapenda) yang bisa menjaga tren positif bahkan melebihi target dalam hal pengelolaan penerimaan pajak. Pasalnya, hal ini sangat penting untuk keberlangsungan pembangunan di berbagai sektor.

Ridwan Kamil mengatakan, salah satu fokus pemanfaatan uang pajak digunakan untuk pembenahan infrastruktur seperti jalan, yang sempat terhenti di masa pandemic Covid-19.

“(Kinerja Bapenda) sudah mantep, sudah bagus, membuat pendapatan Jabar normal bahkan melebihi target. Manfaatnya buat ngaspal jalan yang sempat tertunda, buat pembangunan.  Intinya uang pajak harus kembali (digunakan untuk kebermanfaatan) ke rakyat,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, beberapa waktu lalu.

Berdasarkan data Bapenda, realisasi pendapatan pada tahun 2022 kurang lebih sebesar Rp 32 triliun. Angka tersebut di antaranya didapatkan dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 22,9 triliun, atau capaian realisasinya 103 persen dari target. Kontribusi terbesar dari Pajak Daerah sebesar Rp 21,1 triliun.

Menurut Kepala Bapenda Jawa Barat, Dedi Taufik, pada triwulan I tahun 2023, realisasi pendapatan mencapai Rp 7,65 triliun. Jumlah itu melebihi target yang sudah ditetapkan sebesar Rp 6,934 triliun. 

“Tren positif berlanjut pada momen Ramadan periode 22 Maret hingga 16 April 2023, Bapenda Jabar mendapatkan Rp 54,87 Miliar dari pajak Kendaraan melalui e-Samsat,” ujar Dedi Taufik, Rabu (3/5/2023).

Semua daerah, kata Dedi Taufik, memiliki kontribusi dalam pendapatan tersebut. Samsat Kota Bekasi menjadi salah satu daerah dengan pengelolaan pendapatan tertinggi sebesar Rp 7,66 miliar. 

Dari PKB yang didapat selama Ramadhan, kata dia, jumlah keseluruhan kendaraan yang pajaknya dibayar mencapai 50.740. Kendaraan paling banyak bayar pajak masih di Kabupaten Bogor dengan 6.141, dan Kot Bekasi mencapai 5.327.

"Pembayaran secara online yang dikerjasamakan dengan perbankan masih didominasi oleh Bank BJB mencapai Rp 51,397 miliar," katanya. 

Kemudian, kata dia, terdapat Bank Mandiri sebesar Rp 2,312 miliar serta Bank BCA dengan Rp 1,01 miliar. Setiap tahun, masyarakat yang membayar pajak kendaraan melalui e-Samsat terus mengalami peningkatan Pada 2016 nilai penerimaan e-Samsat mencapai Rp 8,164 miliar dengan jumlah kendaraan bermotor (KBM) capai 10.771. 

Angka ini naik dua kali lipat pada 2017 mencapai Rp 16,008 miilar dari 24.052 KBM. Kemudian pada 2018 Rp 114,839 miliar (210.824 kendaraan), 2019 Rp 406,620 miliar (573.242 kendaraan), 2020 Rp 547,106 miliar (655.447 kendaraan), 2021 Rp 578,992 (666.249 kendaraan), dan 2022 Rp 685,837 miliar (741.030 kendaraan).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement