REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Penggalangan donasi yang diinisiasi Sehati Gerak Bersama dapat mewujudkan pembangunan jembatan antarkampung di Sukabumi, Jawa Barat. Inisiatif Sehati Gerak Bersama dan dukungan warga dengan donasinya ini mendapat apresiasi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi.
Jembatan yang dibangun itu menghubungkan wilayah Kampung Warung Kalapa, Kelurahan Lembursitu, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, dan Kampung Babakan Cimenteng, Desa Gunungguruh, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi.
Sebelumnya kondisi jembatan penghubung antarkampung itu rusak. Founder Sehati Gerak Bersama, Andri Kurniawan, mengatakan, pihaknya tergerak untuk membantu pembangunan karena keberadaan jembatan sangat dibutuhkan warga.
“Ketika melihat jembatan mulai rusak dan membahayakan, maka kami bergerak menggalang donasi,” ujar Andri.
Jembatan yang dibangun itu panjangnya sekitar 48 meter. Biaya pembangunannya disebut sekitar Rp 100 juta. Andri mengatakan, biaya pembangunan jembatan itu semuanya berasal dari donatur dan mitra Sehati Gerak Bersama, tidak ada dari pemerintah.
Proses pembangunan jembatan membutuhkan waktu sekitar 14 hari. Jembatan tersebut dikabarkan hampir rampung. Pada Kamis (27/7/2023), Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi meninjau jembatan antarkampung itu. “Pembangunan jembatan Warung Kalapa ini hasil donasi orang baik,” ujar Fahmi.
Atas nama pemerintah dan warga, Fahmi menyampaikan terima kasih kepada para donatur yang sudah menyisihkan hartanya dan juga kepada keluarga besar Sehati Gerak Bersama.
Fahmi mengatakan, jembatan tersebut sangat dibutuhkan oleh warga Kota dan Kabupaten Sukabumi. Ia mengharapkan pembangunan jembatan segera tuntas, sehingga dapat segera dimanfaatkan untuk lalu lintas warga.