Rabu 02 Aug 2023 08:32 WIB

Budi Daya Bawang Merah di Kota Sukabumi Diharapkan Meluas

Sukabumi diharapkan jadi sentra kecil komoditas bawang merah.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Panen bawang merah.
Foto: ANTARA/Yusuf Nugroho
(ILUSTRASI) Panen bawang merah.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Dua kelompok tani di wilayah Cibeureum, Kota Sukabumi, Jawa Barat, diberdayakan untuk membudidayakan bawang merah. Diharapkan Sukabumi bisa menjadi sentra kecil penghasil bawang merah dan turut menyumbang pasokan komoditas tersebut ketika terjadi kelangkaan di pasaran.

Pengembangan budi daya bawang merah ini merupakan hasil kerja sama Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi dengan Japan International Cooperation Agency (JICA), yang dimulai sejak 2022.

Baca Juga

Menurut Analis Standardisasi Instrumen Pertanian Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Sayuran Kementerian Pertanian, Joko Pinilih, petani yang menjadi sasaran program pengembangan budi daya bawang merah ini dilatih dari dasar. Mulai dari pengenalan lahan budi daya, pembenihan, hingga pascapanen.

“Kerja sama ini mengembangkan bawang merah dari nol, bukan ke petani yang sudah menanam bawang merah,” ujar Joko, di sela-sela pelatihan budi daya bawang merah di Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, Selasa (1/8/2023).

Joko menilai, petani di Cibeureum antusias membudidayakan bawang merah dan hasil panennya pun terbilang bagus. Diharapkan budi daya bawang merah ini dapat menjadi percontohan yang menarik bagi petani lain.

“Harapannya penanaman bawang merah jadi meluas, dengan tujuan ketika masa kekurangan bawang merah jadi sentra kecil yang mengisi,” kata Joko. 

Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) DKP3 Kota Sukabumi, Helga, mengatakan, meskipun bawang merah merupakan komoditas baru yang ditanam oleh kelompok tani, hasilnya terbilang baik. Dari satu kilogram bibit, menurut dia, bisa menghasilkan sekitar 90 kilogram bawang merah siap panen.

Koordinator Proyek JICA Wilayah Sukabumi, Bogor dan Cianjur, Rizman, mengatakan, peran JICA menjadi fasilitator pengembangan sumber daya manusia di sektor pertanian. Berawal dari penyusunan rencana usaha Kelompok Tani Karang Mekar dan Tentram.

Menurut Rizman, kelompok tani tersebut mengharapkan budi daya komoditas baru. Bawang merah yang dipilih karena harganya dinilai lebih baik dari sejumlah komoditas sayuran lainnya. Diharapkan kedua kelompok tani di Cibeureum itu dapat menjadi produsen bawang merah ke depan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement