Rabu 25 Oct 2023 16:22 WIB

Sudah Padam, Penyebab Kebakaran di Gunung Papandayan Garut Diselidiki

Petugas menyisir bara untuk memastikan api tidak menyala kembali.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Petugas melakukan pemadaman kebakaran di kawasan Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, Senin (23/10/2023).
Foto: Dok BPBD Kabupaten Garut
Petugas melakukan pemadaman kebakaran di kawasan Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, Senin (23/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Kebakaran yang terjadi di kawasan Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dilaporkan sudah bisa dipadamkan. Luas area yang terbakar masih diukur dan penyebab kebakaran diselidiki.

“Api dipastikan sudah padam, tidak ada yang menyala lagi,” kata Kepala Seksi Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah V Kabupaten Garut Dodi Arisandi, saat dikonfirmasi Republika, Rabu (25/10/2023), sekitar pukul 15.30 WIB.

Baca Juga

Kebakaran di kawasan Gunung Papandayan itu diketahui pertama kali pada Ahad (22/10/2023), sekitar pukul 19.30 WIB. Kebakaran diduga awalnya terjadi di kawasan Blok Tegal Alun Gunung Papandayan.

Seratus lebih petugas gabungan dikerahkan untuk melakukan pemadaman. Pada Rabu ini, kata Dodi, petugas menyisir bara yang tersisa untuk memastikan api tidak menyala kembali. “Hari ini kita mop up, bara-bara itu kita matikan,” kata Dodi.

Dodi belum bisa memastikan luas area yang terdampak kebakaran. Menurut dia, tim masih melakukan identifikasi untuk mengukur luas lahan terdampak dengan menggunakan drone. “Itu dilakukan untuk mengukur luasan dan melihat vegetasi yang terbakar,” ujar dia.

Menurut Dodi, tim tersebut rencananya baru turun gunung pada Rabu sekitar pukul 16.00 WIB. Setelah itu, data dari tim akan diolah dan menjadi bahan untuk evaluasi. “Kita hari ini sampai jam 14.00 maksimal, teman-teman turun, nanti kita evaluasi dan olah datanya,” kata Dodi, yang masih berada di lokasi kejadian. 

Ihwal penyebab kebakaran, Dodi juga belum bisa memastikan. Menurut dia, penyelidikan penyebab kebakaran di kawasan Gunung Papandayan ini masih berjalan. “Yang jelas sumber api ada di atas. Ada faktor manusia juga. Nanti kita koordinasi dengan Polres untuk penyelidikan selanjutnya,” kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement