Kamis 23 Nov 2023 19:02 WIB

Relokasi Warga Terdampak Longsor di Sodonghilir Tasikmalaya Tunggu Kajian

PVMBG akan diminta mengecek kondisi tanah di lokasi longsor.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Petugas memeriksa rumah terdampak bencana longsor di Desa Cukangjayaguna, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, yang terjadi pada Rabu (15/11/2023).
Foto: Dok. Tagana Kabupaten Tasikmalay
Petugas memeriksa rumah terdampak bencana longsor di Desa Cukangjayaguna, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, yang terjadi pada Rabu (15/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Wacana relokasi warga muncul merespons kejadian bencana longsor di wilayah Desa Cukangjayaguna, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Untuk merelokasi warga itu disebut membutuhkan kajian yang matang.

Camat Sodonghilir, Uu Saeful Uyun, mengatakan, longsor yang terjadi pada Rabu (15/11/2023) itu membuat sekitar 15 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi sementara. Menurut dia, warga terdampak longsor ini sudah melakukan musyawarah bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya terkait wacana relokasi.

Baca Juga

Uu mengatakan, keputusan untuk relokasi harus berdasarkan kajian mengenai kondisi geologi di lokasi longsor. “Warga sudah setuju untuk relokasi. Tinggal tunggu dari kajian,” kata dia kepada Republika, Kamis (23/11/2023).

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin, untuk proses relokasi mesti dilakukan kajian yang matang. Ia mengaku sudah melaporkan dampak bencana longsor di Desa Cukangjayaguna kepada bupati Tasikmalaya.

BPBD pun akan berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk melakukan pengecekan di lokasi terdampak bencana. “Untuk mencari tempat relokasi juga kan harus dicek dulu, apalagi tanah di sana mayoritas gawir,” kata Nuraedidin.

Sementara ini, Nuraedidin mengatakan, warga yang tinggal di sekitar lokasi bencana longsor diminta tetap waspada. Terlebih ketika turun hujan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement