Selasa 05 Dec 2023 12:19 WIB

Eceng Gondok Penuhi Sungai Cimanuk Lama Ancam Banjir, Ini Perintah Bupati Nina

Pengangkatan eceng gondok terkendala adanya bangunan di pinggir Sungai Cimanuk.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Pekerja menggunakan alat berat membersihkan eceng gondok yang menutup permukaan sungai Cimanuk, Indramayu.
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Pekerja menggunakan alat berat membersihkan eceng gondok yang menutup permukaan sungai Cimanuk, Indramayu.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Sungai Cimanuk (Tjimanoek) Lama yang membentang di wilayah Indramayu Kota kondisinya dipenuhi gulma jenis eceng gondok. Jika dibiarkan, hal itu bisa menjadi penyebab banjir karena aliran air terganggu oleh gulma tersebut.

Bupati Indramayu Nina Agustina pun meninjau langsung kondisi Sungai Tjimanoek Lama yang masuk ke wilayah Kecamatan Sindang. Dia juga langsung berkoordinasi dengan pihak BBWS Cimanuk-Cisanggarung via telepon untuk segera membersihkan tumpukan eceng gondok tersebut.

Nina pun menginstruksikan Dinas PUPR Kabupaten Indramayu untuk melaksanakan normalisasi Sungai Tjimanoek, khususnya pengangkatan eceng gondok.

"(Tumpukan eceng gondok) harus segera dibersihkan, karena musim hujan sudah datang. Kita antisipasi agar tidak terjadi banjir di wilayah yang dilintasi Sungai Tjimanoek Lama,’’ kata Nina, Selasa (5/12/2023).

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Indramayu Asep Abdul Mukti mengatakan, tumpukan eceng gondok di Sungai Tjimanoek lama tersebut membentang sampai ke utara hingga ke pintu air Pagirikan Kecamatan Pasekan.

Menurut Asep, bupati Indramayu sangat mendengarkan keluhan warga yang meminta normalisasi sungai Tjimanoek dari gulma eceng gondok. Warga khawatir, ketika hujan besar akan terjadi luapan air sungai yang diakibatkan penyumbatan oleh eceng gondok.

‘’Dinas PUPR telah menurunkan ekskavator. Namun, pengangkatan eceng gondok belum maksimal karena terkendala adanya bangunan-bangunan di pinggir sungai. Bupati juga telah meminta bantuan BBWS untuk melaksanakan normalisasi,’’ kata Asep.

Sementara itu, Kepala Desa Babadan, Kecamatan Sindang, Sugeng mengatakan, sebelumnya pembersihan eceng gondok sudah dilakukan secara manual. Namun, hanya memakai tenaga petugas kebersihan dan warga sekitar. "Jadi, hasilnya kurang maksimal,’’ ujar Sugeng.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement