REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Memasuki puncak musim kemarau, kekurangan air bersih melanda sejumlah desa di Kabupaten Indramayu. Pemerintah daerah pun telah menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Kasi Kedaruratan BPBD Indramayu, A Fatah mengatakan, selama Agustus 2024, tercatat sudah empat kali pihaknya melakukan pengiriman air bersih. Adapun pengiriman bantuan air bersih itu dilakukan kepada warga di Desa Pringgacala, Kecamatan Karangampel, pada Selasa (27/8/2024). Bantuan air bersih yang disalurkan sebanyak 4 ribu liter.
Setelah itu, penyaluran bantuan air bersih dilakukan ke Desa Jayamulya, Kecamatan Kroya, sebanyak 8 ribu liter dan Desa Sumber Jaya, Kecamatan Kroya, 4 ribu liter, pada Kamis (29/8/2024).
Selanjutnya, bantuan air bersih kembali dikirimkan oleh BPBD Indramayu untuk warga di Desa Jayamulya sebanyak 4 ribu liter, pada Jumat (30/8/2024). ‘’Jadi total air bersih yang sudah didistribusikan mencapai 20 ribu liter,’’ ujar Fatah, Selasa (3/9/2024).
Sementara itu, Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Indramayu, Indri Polin menjelaskan, Pemkab Indramayu telah menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan serta Karhutla hingga akhir September 2024. Penetapan status itu tertuang dalam SK Bupati Indramayu Nomor 100.3.3.2/Kep.195/BPBD/2024. ‘’Untuk status, kita saat ini masih dalam fase siaga darurat, belum mencapai tanggap darurat,’’ katanya.
Desa-desa yang mengalami kekurnagan air bersih itu sudah melapor lewat program Indramayu Cepat Tanggap (I-Ceta). Selanjutnya, BPBD mengirimkan bantuan air bersih ke desa-desa yang terdampak kekeringan tersebut.