Selasa 17 Dec 2024 09:40 WIB

Pemkot Bandung dinilai Abai Awasi K3 Proyek Ducting IPT

Upaya pencegahan kecelakaan diabaikan oleh Pemkot Bandung

Rep: Muhammad Taufik/ Red: Arie Lukihardianti
Aktivitas galian kabel di Kota Bandung
Foto: Edi Yusuf
Aktivitas galian kabel di Kota Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Proyek ducting infrastruktur pasif telekomunikasi (IPT) yang dikerjakan PT Bandung Infra Investama (BII) kian mengancam keselamatan warga Kota Bandung. Pemkot Bandung dinilai abai dalam mengawasi proyek tersebut.

Baca Juga

Kesan cuci tangan pemkot justru muncul setelah Pj Wali Kota Bandung menegur PT BII. Teguran dilakukan setelah terjadi kecelakaan seorang masyarakat yang sedang mengendarai motor. Hal tersebut akibat minimnya rambu dan pencahayaan jalan di sekitar galian proyek .

Sorotan tajam salah satunya datang dari tokoh dan sesepuh Kota Bandung, Abah Landung. Ia mengatakan, akhir-akhir ini banyak warga kota yang mengeluhkan galian yang menggangu kenyamanan dan keselamatan masyarakat.

"Pemkot Bandung seharusnya bisa melakukan pencegahan kecelakaan yang terjadi pada pengendara motor dengan pengawasan K3 yang ketat ," ujar Landung kepada Republika Selasa (17/12/24).

Landung mengatakan, pencegahan lebih baik daripada mengobati. Dirinya berkata bahwa jangan menganggap sepele terhadap keselamatan. "Kita hanya sadar ketika ada korban yang celaka viral, bagaimana dengan korban yang tidak viral? jangan-jangan korban yang tidak viral lebih banyak," kata Landung yang juga pelaku sejarah Kota Bandung ini.

Landung mengatakan, pemerintah kota jangan menunggu viral baru bertindak. Dirinya mengutarakan bahwa keselamatan dan kenyamanan masyarakat Kota Bandung harus dijadikan prioritas.

Dirinya menyimpulkan bahwa selain minimnya rambu dan pencahayaan, Pemkot juga minim sekali sosialiasi dalam proyek. Ketika banyak sosialisasi maka masyarakat akan lebih berhati-hati ketika keluar rumah."Jangan sampai korban selanjutnya adalah ibu hamil atau balita, coba bayangkan kalo mereka yang mengalami kecelakaan. Pemerintah jangan menunggu viral baru bertindak," kata Landung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement