Selasa 13 May 2025 13:57 WIB

Pastikan Anak-Anak Korban Ledakan Amunisi Garut tak Terlantar, Dedi Mulyadi Tanggung Biaya Sekolah

Setiap kepala keluarga korban ledakan amunisi akan diberikan masing-masing Rp 50 juta

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (tengah) bersama Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman (kiri) tiba untuk meninjau jenazah korban ledakan di RSUD Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (13/5/2025). Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memberikan bantuan berupa uang tunai dan jaminan pendidikan untuk anak korban yang ditinggalkan.
Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (tengah) bersama Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman (kiri) tiba untuk meninjau jenazah korban ledakan di RSUD Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (13/5/2025). Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memberikan bantuan berupa uang tunai dan jaminan pendidikan untuk anak korban yang ditinggalkan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi memastikan akan menjamin biaya sekolah hingga kuliah anak-anak dari korban tewas ledakan amunisi di Kabupaten Garut.

Dedi Mulyadi tiba di Rumah Sakit Umum Daerah (RUD) Pameungpeuk, Kabupaten Garut untuk menengok keluarga korban ledakan disposal atau pemusnahan bahan peledak kadaluarsa.

Baca Juga

Pada kesempatan itu, Dedi Mulyadi mengucapkan belasungkawa terhadap keluarga korban yang ditinggalkan. "Sekaligus kita juga ada rasa simpati yang diberikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat kepada pada korban," ujar Dedi Mulyadi, Selasa (13/5/2025).

Dedi mengatakan, setiap kepala keluarga korban ledakan amunisi akan diberikan masing-masing Rp 50 juta. Sementara untuk anak-anak korban biaya hidup dan sekolahnya menjadi tanggungan dirinya. "Tugas gubernur adalah ngurusin anak-anak yang ditinggalkan. Agar tidak terlantar pendidikannya, tidak terlantar kehidupannya, semua anak-anak yang belum berkeluarga, semuanya jadi tangung jawab saya," katanya.

Dedi berharap, peristiwa ini menjadi yang terakhir dan semoga orang harus senantiasa waspada terhadap segala hal dan segala kemungkinan yang akan terjadi di luar prediksi. "Semoga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan semoga yang meninggalkan kita semua diberikan tempat yang layak di sisi Allah SWT," katanya.

Sebelumnya, 13 orang meninggal dunia saat peristiwa peledakan bom kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Senin (12/5/2025), pukul 09.00 -10.00 WIB. Belasan korban ini empat diantaranya anggota TNI dan sembilan warga sipil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement