REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Beberapa pekan ini, suhu udara di Kota Bandung terasa lebih dingin dari biasanya. Bahkan, berdasarkan catatan BMKG, suhu di Kota Bandung sempat mencapai 17,2° Celcius pada 15 Agustus 2025. Fenomena udara dingin ini, tak hanya melanda Bandung. Berdasarkan data BMKG pada Rabu (27/8/2025), Kota Batu di Jawa Timur dan Dieng di Wonosobo sama-sama bersuhu 16° Celcius. Begitu juga, Bukittinggi di Sumatera Barat berada di angka 17° Celcius sama dengan Bandung.
Menurut Staf Data dan Informasi Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Yuli Yulianti, hawa dingin di Bandung dipengaruhi oleh angin monsun Australia yang membawa udara kering serta kondisi langit cerah tanpa tutupan awan. Selain itu, langit cerah tanpa banyak tutupan awan membuat panas matahari yang terserap di siang hari terlepas kembali ke atmosfer pada malam hingga dini hari. Akibatnya, suhu pada pagi hari terasa lebih rendah dibanding biasanya.
“Untuk suhu dingin di Bandung tercatat 17,2°C pada 15 Agustus 2025. Angka ini masih dalam range normal, karena secara klimatologis suhu di bulan Agustus biasanya berada di kisaran 17–18°C. Suhu minimum biasanya tercapai pada dini hari hingga pagi, sedangkan pada siang hari bisa meningkat hingga 30–31°C,” ujar Yuli, kepada Republika, Kamis (28/8/2025).
Yuli mengatakan, kondisi suhu yang lebih hangat bisa terjadi ketika langit tertutup awan. “Jadi, ketika banyak tutupan awan maka suhunya itu lebih hangat gitu, suhu minimumnya lebih hangat,” katanya.
BMKG menegaskan, fenomena ini merupakan hal lumrah yang kerap terjadi pada Juli hingga September, saat musim kemarau memasuki puncaknya. Masyarakat diimbau tetap menjaga kesehatan tubuh di tengah perubahan suhu, terutama saat beraktivitas di pagi hari.