Kamis 02 Oct 2025 22:05 WIB

Musim Hujan Tiba Lebih Awal, Produksi Garam Petambak di Cirebon Berhenti Total

Masa produksi garam pada tahun ini sangat singkat seiring pendeknya musim kemarau.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Petambak garam di Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, sedang memanen garam.
Foto: Dok Republika
Petambak garam di Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, sedang memanen garam.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON-- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan di Wilayah Ciayumajakuning (Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) tiba lebih awal pada tahun ini. Kondisi itupun berpengaruh pada produksi garam petambak di Kabupaten Cirebon.

Salah seorang petambak garam di Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Ismail, mengatakan, saat hujan turun, otomatis produksi garam di tambak jadi terhenti. Pasalnya, air hujan merusak pembentukan kristal garam di tambak. “(Produksi garam petambak) sekarang sudah berhenti,” ujar Ismail kepada Republika, Kamis (2/10/2025).

Baca Juga

Ismail mengatakan, masa produksi garam pada tahun ini sangat singkat seiring pendeknya musim kemarau. Akibatnya, produksi garam petambak menjadi anjlok.

Dalam kondisi musim kemarau yang normal, kata Ismail, petambak bisa memproduksi garam di kisaran 50 – 60 ton per ¼ hektare dalam satu musim. Namun di musim kemarau tahun ini, produksi garam petambak dibawah lima ton untuk lahan ¼ hektare.

“Bahkan banyak juga yang belum bisa produksi sama sekali sampai sekarang. Produksi garam tahun ini turun drastis,” katanya.

Ismail menambahkan, dengan kondisi musim kemarau yang pendek seperti sekarang, banyak lahan garam yanga ditinggalkan pemiliknya. Para buruh yang biasa bekerja di tambak garam pun beralih profesi, di antaranya menjadi kuli. “Ada juga yang merantau kerja bangunan ke luar kota,” kata Ismail.

Seperti diketahui, dari informasi resmi yang disampaikan BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Barat, untuk Wilayah Ciayumajakuning, secara umum awal musim hujan diprakirakan lebih cepat antara dua dasarian hingga satu bulan atau lebih. Wilayah tercepat yang memasuki awal musim hujan di Wilayah Ciayumajakuning adalah Kuningan bagian selatan serta Majalengka bagian utara dan selatan, yakni pada dasarian I - III Agustus 2025.

Selanjutnya, pada dasarian I - III September 2025, awal musim hujan diprediksi terjadi di sebagian besar wilayah Majalengka, serta sebagian kecil wilayah Cirebon bagian tengah, Kota Cirebon, dan Kuningan bagian barat laut. Berikutnya untuk sebagian besar Indramayu dan Cirebon, awal musim hujannya diprediksi pada dasarian I - III Oktober 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement