Jumat 20 Aug 2021 20:22 WIB

Ridwan Kamil Terapkan Konsep 3 in 1 Vaksinasi di Jabar

Kekebalan kelompok di Jabar diharapkan dapat terbentuk pada akhir 2021.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andri Saubani
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berbincang dengan warga yang mengikuti vaksinasi massal di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung, Jawa Barat, Jumat (20/8/2021). Presiden Joko Widodo menargetkan jumlah penerima vaksin COVID-19 hingga akhir Agustus 2021 di Indonesia mencapai 100 juta guna membentuk kekebalan kelompok sehingga pandemi COVID-19 segera berakhir.
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berbincang dengan warga yang mengikuti vaksinasi massal di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung, Jawa Barat, Jumat (20/8/2021). Presiden Joko Widodo menargetkan jumlah penerima vaksin COVID-19 hingga akhir Agustus 2021 di Indonesia mencapai 100 juta guna membentuk kekebalan kelompok sehingga pandemi COVID-19 segera berakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya akan menerapkan konsep 3 in 1 untuk program vaksinasi anak usia 12-17 tahun. Penerapan konsep itu demi tercapainya kekebalan kelompok di Jabar pada akhir 2021.

Konsep 3 in 1, artinya satu orang anak bisa membawa kedua orang tuanya yang akan sekaligus divaksin. Adapun, penyelenggaran vaksinasinya akan difokuskan di sekolah.

Baca Juga

"Usia 12-17 tahun akan kita push di sekolah dengan konsep 3 in 1, satu anak bawa dua orang tuanya, termasuk untuk ibu hamil kita atur tempatnya yang lebih nyaman," kata Emil usai meninjau Sentra Vaksinasi Ganesha di Gedung Sabuga, Kota Bandung, Jumat (20/8).

Emil menargetkan, kekebalan kelompok atau herd immunity terbentuk akhir 2021. Target tersebut, dapat tercapai apabila semua pihak bekerja sama, seperti Ikatan Alumni ITB yang menggelar sentra vaksinasi dengan sasaran 50 ribu orang dalam seminggu.

Selain itu, kata dia, dalam beberapa minggu terkahir, sejumlah institusi di Jabar sudah menggelar sentra vaksinasi maupun kegiatan vaksinasi massal.

"Mari tuntaskan bantu rakyat sampai Desember 2021 dengan begitu Januari 2022 harusnya kedaruratan sudah tidak ada, herd immunity sudah terbentuk, kita tinggal beradaptasi dengan kebiasaan baru, sekolah semua dibuka, pariwisata, ekonomi dan lainnya," kata Emil.

Menurut Emil, pihaknya berharap pemerintah pusat menjamin suplai vaksin Covid-19 untuk Jabar. Sebab, untuk mengejar herd immunity, vaksinasi harus dilakukan kepada 37 juta warga Jabar.

"Jabar provinsi yang risikonya paling besar karena jumlah penduduknya paling banyak, kami masih terus meminta pemerintah pusat untuk menambah vaksin Jabar sesuai proporsinya," katanya.

Total hingga Desember 2021 Jabar membutuhkan setidaknya 75 juta dosis vaksin karena penyuntikan dilakukan dua kali. Bila dihitung per bulan, maka Jabar harus mempersiapkan 15 juta dosis vaksin yang harus disuplai pemerintah pusat.

"75 juta dosis vaksin yang dibutuhkan sampai Desember 2021, atau 15 juta dosis per bulan atau 400-500 ribu vaksinasi per hari," katanya.

Emil memastikan, apabila sesuai rencana, vaksinasi 400 ribu dosis per hari di Jabar akan terjadi pada tanggal 28 Agustus 2021. "Nanti tanggal 28 Agustus 2021 menurut teori kita 400 ribu per harinya akan pecah rekor di tanggal itu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement