REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan turut memberikan komentar terkait pengunduran diri Lucky Hakim sebagai Wakil Bupati Indramayu. Dia menyebut, pengunduran diri yang bersangkutan merupakan pilihan politik dari pribadi masing-masing.
"Saya kira itu pilihan sikap politik yang berbeda-beda ya," ujarnya saat ditemui di acara peluncuran Kampung Andal Taspen di Kampung Karang Arum, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Ahad (26/2/2023).
Namun dengan kondisi Lucky Hakim yang hampir sama dialaminya, Sahrul mengaku, tidak akan ada yang dapat menghalanginya untuk dekat dengan masyarakat. Lebih jauhnya, untuk memberikan manfaat masyarakat Kabupaten Bandung.
"Tapi kalau saya, apapun kondisinya saya apapun tidak akan menghalangi langkah saya untuk bisa dekat dengan masyarakat dan memberikan kebermanfaatan," ungkapnya.
Bagi Sahrul, apa yang sudah didapatkan saat ini patut disyukuri sebab merupakan nikmat Allah SWT. Adapun, ujian yang saat ini dialaminya sebagai Wakil Bupati Bandung akan semakin menguatkan dan dapat lebih memanfaatkan situasi.
"Ujian ini saya kira akan membuat kita lebih kuat dan sebetulnya bagaimana kita memanfaatkan situasi dan melibatkan banyak pihak salah satunya seperti ini," katanya.
Seperti diketahui, Sahrul Gunawan ingin berbuat sesuatu bagi Kabupaten Bandung termasuk melakukan pemetaan terkait program-program prioritas yang harus dikerjakan. Namun, dengan posisinya saat ini, rencana-rencana tersebut tidak bisa direalisasikan.
"Ya, saya tidak bisa mengimplementasikan itu. Saya sadar betul posisi saya sebagai wakil karena yang saya lakukan mengurai permasalahan ujungnya adalah policy yang dibuat beliau (bupati). Namun, saya merasa menjadi outsider di dalam sistem," ungkapnya.
Lucky Hakim sendiri mundur dari jabatan Wabup Indramayu karena merasa tidak mampu mengemban amanah sebagai wabup.