Selasa 19 Dec 2023 14:26 WIB

Momen Nataru, Polisi Pantau Lokasi Wisata dan Titik Rawan Kemacetan di Bandung

Personel gabungan juga menyiapkan sterilisasi gereja dan pengamanan momen Natal.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Irfan Fitrat
Kepala Polrestabes (Kapolrestabes) Bandung Kombes Pol Budi Sartono.
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Kepala Polrestabes (Kapolrestabes) Bandung Kombes Pol Budi Sartono.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Personel gabungan dari Polri dan TNI menyiapkan pengamanan momen Natal dan tahun baru (Nataru) di Kota Bandung, Jawa Barat. Petugas akan melakukan pengawasan di titik-titik keramaian dan juga rawan kemacetan.

Kepala Polrestabes (Kapolrestabes) Bandung Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, disiapkan 1.560 personel gabungan dari Polri dan TNI untuk melakukan pengamanan momen Nataru. Menurut dia, disiapkan juga 16 pos pengamanan dan lima pos pelayanan, yang akan disiagakan mulai Kamis (21/12/2023).

Baca Juga

Menjelang momen Natal, Budi mengatakan, petugas akan melakukan sterilisasi gereja. Pengamanan pun disiapkan. “Sebelum pelaksanaan pengamanan Natal, sudah ada kegiatan-kegiatan sterilisasi di gereja,” kata dia di Markas Polrestabes Bandung, Selasa (19/12/2023).

Budi mengatakan, pada momen Nataru ini, personel gabungan akan memantau dan melakukan pengamanan di titik-titik keramaian dan rawan kemacetan. Seperti di kawasan wisata. Begitu juga saat momen pergantian tahun.

“Malam tahun baru, kita akan melaksanakan pengamanan di tempat-tempat yang menjadi titik keramaian dan kemacetan, baik tempat wisata maupun jalur tempat wisata di sekitar Bandung, baik ke Lembang, Pangalengan, dan lain-lain,” kata Budi.

Pada momen libur Nataru, Budi mengatakan, Kota Bandung menjadi destinasi wisata bagi masyarakat dari berbagai daerah. Ia mengimbau masyarakat yang berkunjung ke Kota Bandung berwisata dengan baik, serta tetap menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). “Silakan berwisata dengan baik, kami akan mengamankan,” ujar dia.

Budi mengatakan, petugas akan melakukan penanganan terkait potensi gangguan, seperti konvoi kendaraan yang dapat memicu kemacetan lalu lintas. “Kalau menurut kita akan mengganggu kamtibmas, akan kita larang,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement