Jumat 07 Jun 2024 08:04 WIB

Ini Penjelasan Sutradara Film 'Vina Sebelum 7 Hari' Terkait Rekaman CCTV yang Viral

Anggy menyebut bahwa foto tangkapan layar CCTV yang diperlihatkan kepadanya hoaks.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Poster film horor Vina: Sebelum 7 Hari. Film Vina: Sebelum 7 Hari yang mengangkat cerita tentang korban kekerasan korban geng motor berhasil menarik 335.812 penonton pada hari pertama penayangannya.
Foto: Dok. Dee Company
Poster film horor Vina: Sebelum 7 Hari. Film Vina: Sebelum 7 Hari yang mengangkat cerita tentang korban kekerasan korban geng motor berhasil menarik 335.812 penonton pada hari pertama penayangannya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sutradara film 'Vina sebelum 7 hari', Anggy Umbara mengungkapkan, penyidik memberikan sejumlah pertanyaan kepada dirinya tentang proses pembuatan film tersebut saat menjalani pemeriksaan di Mapolda Jawa Barat, Kamis (6/6/2024). Anggy pun sempat diperlihatkan tangkapan layar rekaman CCTV diduga terkait kasus pembunuhan Vina dan ditanya kebenarannya.

"Tadi dikasih lihat (tangkapan layar) CCTV ternyata bukan CCTV tapi orang kita lagi syuting direkam. Nah itu jadi CCTV jadi hoaks, saya konfirmasi kita lagi syuting," ujar Anggy, seusai menjalani pemeriksaan, Kamis malam (6/6/2024).

Baca Juga

Ia mengatakan penyidik menanyakan tentang foto tangkapan layar rekaman CCTV yang viral di media sosial. Dengan tegas Anggy menyebut bahwa foto yang diperlihatkan kepadanya hoaks.

"Itu dari hasil syuting kita karena kelihatan jaketnya beda. Ada lampu pas syuting. Yang dikasih lihat ke saya gak ada (yang beda foto) itu hasil syuting semua. Jadi dari orang ngevideoin," kata dia.

 

Selama diperiksa, ia mengaku diberi banyak pertanyaan mulai dari proses pembuatan film dan lainnya saat menjalani pemeriksaan. Kurang lebih 20 pertanyaan diajukan penyidik kepada dirinya.

"Mereka ingin tahu dapat ceritanya dari mana, dari versi mana segala macam. Ya detail pembuatan film yaudah sih ditanya itu," kata dia.

Terkait produser, ia mengaku pemeriksaan dilakukan oleh penyidik yang berbeda. Namun, diperkirakan pertanyaan kepada produser berkaitan sisi formalitas dan administrasi sedangkan sisi dirinya je kreatif. Ia menambahkan pihaknya melakukan dramatisasi dalam film untuk memberikan kekuatan emosional.

"Kita bikin produk komersil yang menghibur dan menyampaikan pesan," kata dia.

Sebelumnya, Polda Jawa Barat enggan mengomentari  tangkapan layar rekaman CCTV diduga terkait kasus pembunuhan Vina dan Rizky alias Eky di Cirebon tahun 2016 lalu. Mereka saat ini tengah fokus melakukan penyidikan kasus tersebut dengan tersangka buron yang sudah diungkap Pegi Setiawan.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement