REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Pembangunan pabrik sepatu PT Sun Bright Lestari (SBL) di Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, hampir rampung. Pabrik itu akan menyerap 18 ribu tenaga kerja. Hal itu terungkap saat Bupati Indramayu, Lucky Hakim, bersama unsur Forkopimda melakukan peninjauan langsung ke PT SBL, Kamis (15/5/2025).
Bupati Lucky Hakim menyampaikan optimisme dan dukungannya terhadap keberadaan pabrik tersebut, sebagai solusi terhadap persoalan pengangguran di Kabupaten Indramayu. Ia menyebut, keberadaan PT SBL akan menciptakan perputaran ekonomi yang signifikan bagi masyarakat.
“Kami lihat progres pembangunan pabrik ini cukup pesat. Kami tegaskan masyarakat lokal akan menjadi prioritas dalam proses rekrutmen tenaga kerja,” ujar Lucky.
Lucky mengakui, operasional pabrik itu pasti membutuhkan sejumlah pendukung, salah satunya menyangkut ketersediaan air. Namun, dengan komunikasi yang baik, hal itu bisa teratasi.
Lucky juga menyoroti pentingnya kesiapan infrastruktur, terutama jalur keluar-masuk pabrik, agar tidak mengganggu kelancaran lalu lintas saat jam pulang kerja. Ia menegaskan pentingnya pengaturan alur keberangkatan dan kepulangan karyawan, serta mendorong pengelolaan tenaga kerja yang profesional dan transparan.
“Kami tidak ingin ada praktik penyuapan dalam proses rekrutmen. Meski banyak penduduk di Indramayu, belum tentu semua memiliki keterampilan yang sesuai. Maka pelatihan dan kolaborasi dengan Disnaker menjadi sangat penting,” katanya.
Perwakilan PT SBL, Andi Liu pun mengapresiasi kedatangan rombongan bupati dan Forkopimda. Ia menyatakan, pembangunan pabrik saat ini telah mendekati tahap akhir (finishing). “Harapan kami, keberadaan PT SBL akan turut memajukan perekonomian daerah serta membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, khususnya di Indramayu,” kata Andi.
Diketahui, PT SBL berdiri di atas lahan seluas 27 hektare, dengan kebutuhan tenaga kerja hingga 18.000 orang. Rekrutmen tahap awal akan dimulai pada Juni 2025. Saat ini, pabrik tersebut telah dilengkapi berbagai fasilitas pendukung. Seperti mesin produksi, klinik kesehatan dan alat pemadam kebakaran dengan kapasitas 10.000 kubik air.
Sekda Indramayu, Aep Surahman, menegaskan pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Karenanya, harus ada pemilahan sampah sebelum dibuang ke TPA. “Harus juga ada keterlibatan masyarakat lokal sebagai tenant di area kantin maupun ruko yang direncanakan,” katanya.
Sementara itu, Camat Krangkeng, Suminta menyampaikan komitmennya dalam mendukung penuh operasional pabrik, dengan memberdayakan masyarakat lokal. Selain itu, menjaga kondusivitas wilayah bersama Polsek dan Koramil Krangkeng. “Kami siap bekerja keras bersama seluruh pihak agar masyarakat kami bisa terakomodasi dalam rekrutmen. Kami akan terus menjaga komunikasi dan koordinasi agar proses berjalan lancar,” katanya.