REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Badan Geologi mengungkapkan penyebab longsor dan pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Gunung Batu, Desa Nagreg Kendan, Provinsi Jabar, Ahad (18/5/2025) akibat intensitas hujan yang tinggi. Kondisi di lokasi bencana longsor terjal dengan kelerengan mencapai 20-70 derajat.
Akibat peristiwa tersebut, longsor menimpa Kantor Desa Nagreg Kendan, mushala, satu unit mobil, enam rumah warga. Serta 195 warga mengungsi.
"Daerah bencana (longsor) terletak pada prakiraan gerakan tanah menengah dan tinggi, artinya daerah tersebut mempunyai potensi menengah dan tinggi untuk terjadi gerakan tanah," ujar Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid, Kamis (22/5/2025).
Wafid mengatakan, penyebab longsor karena kemiringan lereng tebing terjal, terjadi pemotongan kaki lereng tanpa perkuatan sehingga mengurangi gaya penahan longsor. Tanah pelapukan yang tebal dan dibawahnya terdapat batuan vulkanik bersifat impermeable sehingga muncul banyak rembesan pada kontak tersebut.
"Perubahan tata guna lahan secara tidak langsung turut berperan dalam terjadi longsoran," kata dia.
Wafid melanjutkan hujan dengan intensitas yang deras terjadi sebelum longsor. Ia mengatakan potensi longsoran masih dapat terjadi sedangkan rumah yang rusak berat harus direlokasi. "Masyarakat di sekitar lokasi bencana lebih waspada terutama setelah hujan deras yang berlangsung lama," kata dia.
Sebelumnya, bencana longsor menimpa rumah warga dan kantor Desa Nagreg Kendan, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung pada Ahad (18/5/2025) sekitar pukul 21.30 WIB. Akibatnya, tiga orang warga pemilik rumah mengalami luka dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cicalengka.