Rabu 02 Jul 2025 14:25 WIB

Rombak Direksi RSUD Cibabat, Ngatiyana: yang tak Mau Melayani Silahkan Mengundurkan Diri

Ke depannya Wali Kota tak ingin ada lagi keluhan masyarakat soal buruknya layanan

Rep: Ferry Bangkit Rizki / Red: Arie Lukihardianti
Wali Kota Cimahi, Ngatiyana Mengunjungi Pasien di Salah Satu Ruangan RSUD Cibabat pada Rabu (2/7/2025).
Foto: Ferry Bangkit
Wali Kota Cimahi, Ngatiyana Mengunjungi Pasien di Salah Satu Ruangan RSUD Cibabat pada Rabu (2/7/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Wali Kota Cimahi Ngatiyana bakal merombak jajaran direksi dan mengevaluasi layanan yang diberikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat. Hal itu dilakukan untuk perbaikan dan pembinaan usai seringnya ia kerap menerima laporan buruk pelayanan di rumah sakit plat merah tersebut.

"Ya (bakal ada perombakan). Artinya, manajemennya harus dievaluasi, struktur organisasi, dan operasional rumah sakit. Semuanya perlu penyegaran agar tidak terjadi kejenuhan dalam melaksanakan tugas," ujar Ngatiyana usai Sidak di RSUD Cibabat, Rabu (2/7/2025).

Baca Juga

Bahkan, dalam kesempatan itu menawarkan kepada seluruh pegawai RSUD Cibabat untuk mengundurkan diri hingga pensiun dini jika tidak berhasrat memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Saya tadi juga tawarkan, kalau memang ada yang sudah tidak sanggup bertugas di RSUD Cibabat, silakan ajukan permohonan pindah, saya tandatangani. Kalau ada yang mau pensiun dini, silahkan juga akan saya tandatangani. Kalau memang sudah tidak sanggup melayani masyarakat, itu adalah pilihan bebas," papar Ngatiyana.

Ngatiyana menjelaskan, rencana perombakan dan evaluasi menyeluruh di rumah sakit plat merah itu dilakukan untuk memperbaiki kondisi internal dan pelayanan terhadap masyarakat. Ke depannya dirinya tak ingin lagi ada laporan keluhan dari masyarakat mengenai buruknya pelayanan di RSUD Cibabat.

Seperti kejadian viralnya seorang pasien BPJS meninggal dunia di RSUD Cibabat. Dalam narasi video itu disebutkan adanya keterlambatan penanganan hingga pasien meninggal dunia.

"Ini adalah bagian dari pembinaan personel dan karier. Mudah-mudahan nanti melalui evaluasi, bisa diketahui fasilitas apa yang kurang, personilnya seperti apa, dicek semuanya. Evaluasi dan sebagainya agar pelayanan kepada masyarakat bisa terlaksana dengan baik," kata Ngatiyana.

Dirinya meminta semua pegawai termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memedomani Panca Prasetya Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri).

"Bagaimana kita sebagai ASN harus mengabdikan diri, lebih mementingkan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi atau golongan. Itu yang perlu digarisbawahi, sehingga tenaga medis dan para dokter juga akan melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement