Senin 07 Jul 2025 14:34 WIB

Bocah Yatim Digugat Kakeknya Soal Tanah Warisan, Ini Kata Dedi Mulyadi

ZI bersama ibu dan kakaknya pun telah bertemu langsung dengan KDM

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Seorang bocah kelas lima sekolah dasar (SD) berinisial ZI, asal Desa Karangsong, Kecamatan/Kabupaten Indramayu,  digugat oleh kakek kandungnya sendiri dalam perkara sengketa tanah.
Foto: Lilis Sri Handayani
Seorang bocah kelas lima sekolah dasar (SD) berinisial ZI, asal Desa Karangsong, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, digugat oleh kakek kandungnya sendiri dalam perkara sengketa tanah.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Seorang bocah kelas lima SD di Desa Karangsong, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, ZI (12), saat ini menjadi tergugat di Pengadilan Negeri (PN) Indramayu dalam kasus sengketa tanah. Adapun penggugatnya adalah kakek kandungnya sendiri.

Kasus itu menjadi viral dan mendapat tanggapan dari Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi. ZI bersama ibu dan kakaknya pun telah bertemu langsung dengan gubernur yang akrab disapa KDM tersebut. "Ini adalah satu keluarga yang ditinggalkan meninggal oleh ayahnya, terdiri dari ibu dan anak yang paling besar dan anak yang bungsu (dua anak)," ujar Dedi, dalam akun Instagram @dedimulyadi71 yang dikutip Republika, Senin (7/7/2025).

Baca Juga

Dedi mengatakan, ZI dan keluarganya selama ini tinggal di rumah yang surat tanahnya masih atas nama nenek mereka. Sepeninggal ayahnya, ZI bersama kakak dan ibunya digugat di Pengadilan Negeri Indramayu dan diminta meninggalkan rumah itu karena rumahnya akan diambil oleh sang nenek. 

Kasus itupun mulai bergulir di PN Indramayu. ZI dan keluarganya kini didampingi oleh pengacara yang berasal dari Tegal, Jateng, bernama Yopi.

Dedi pun menyampaikan terima kasih kepada Yopi karena bersedia mendampingi warganya yang sedang berperkara, tanpa bayaran. Ia berharap, mereka dapat memenangkan kasus itu di pengadilan. Meski demikian, Dedi meminta mereka untuk siap menerima apapun hasil persidangan, termasuk jika akhirnya mereka kalah. Ia meminta mereka untuk tetap bersemangat.

“Andaipun kalah, ridhokan saja karena Allah membuka rejeki bagi siapapun yang mau berusaha. Gak usah takut kehilangan rumah. Yang harus takut itu kehilangan harapan,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement