Rabu 20 Aug 2025 13:14 WIB

Soal Anggaran Kirab Budaya HUT Pemprov Jabar ke 80, Ini Jawaban Bappeda

Anggaran yang digunakan berasal dari berbagai biro dan dinas di lingkungan Pemprov

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menunggang kuda menyapa warga saat kirab budaya atau karnaval Jabar Hudang dalam rangka perayaan HUT Provinsi Jawa Barat (Jabar) ke-80, di Kota Bandung, Selasa (19/8). Karnaval yang diikuti seluruh kota dan kabupaten di Jabar ini mengangkat spirit kebangkitan hasil pertanian, industri dan UMKM lokal.
Foto: Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menunggang kuda menyapa warga saat kirab budaya atau karnaval Jabar Hudang dalam rangka perayaan HUT Provinsi Jawa Barat (Jabar) ke-80, di Kota Bandung, Selasa (19/8). Karnaval yang diikuti seluruh kota dan kabupaten di Jabar ini mengangkat spirit kebangkitan hasil pertanian, industri dan UMKM lokal.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat telah melaksanakan kirab budaya HUT Pemprov Jawa Barat ke 80, Selasa (19/8/2025) kemarin. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi pun, menunggangi kuda memimpin acara kirab budaya. Kemeriahan, kirab budaya HUT Pemprov Jabar ini membuat masyarakat bertanya-tanya terkait anggaran yang dihabiskan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan kegiatan kirab budaya merupakan kegiatan HUT yang tidak jauh berbeda dengan perayaan sebelumnya. Namun, Ia menyebut kali ini HUT Pemprov Jabar melaksanakan kirab budaya.

Baca Juga

"Kalau yang kemarin itu sebetulnya sama seperti HUT Jabar sebelumnya artinya ada kegiatan keramaian di tiap ulang tahun cuma bedanya konsep acara biasa di Gasibu sekarang bergerak dari Gedung Merdeka ke Gedung Sate jadi secara umum sama aja beda model acara," ujar Dedi, Rabu (20/8/2025).

Terkait anggaran sendiri, Dedi tidak menyebut nominal angka. Tapi, anggaran yang digunakan berasal dari berbagai biro dan dinas di lingkungan Pemprov Jabar. "Anggaran biasa ada di biro adpim, di dinas pariwisata, gabungan," katanya.

Dedi mengatakan, dinas pariwisata mengurusi kegiatan tarian di kirab budaya. Sedangkan biro umum mengurusi pemakaian Gedung Merdeka dan biro adpim mengurusi pemakaian Gedung Sate.

"Sama aja gak terlalu ini cuma yang bikin heboh kabupaten kota bergerak ikutan biasa perangkat sekarang perangkat daerah ikut. Jadi karnaval," kata dia.

Usai menghadiri rapat paripurna DPRD Jawa Barat di Gedung Merdeka, Kota Bandung, Selasa (19/8/2025) sore, "Raja" Gubernur Dedi Mulyadi melangkah menuruni anak tangga keluar dari Gedung Merdeka. Mengenakan pakaian adat dan Iket Sunda, ia berjalan di karpet merah yang telah terhampar  menuju seekor kuda putih yang telah menunggunya di Jalan Asia Afrika.

Tiba di sebelah kuda putih, Dedi Mulyadi langsung menaikinya. Ratusan masyarakat yang telah lama menantinya, mengelu-elukan Dedi Mulyadi. Para warga berteriak, melambaikan tangan berharap Dedi Mulyadi melirik kepada mereka.

Perlahan, kuda yang ditunggangi Dedi Mulyadi bergerak melangkah. Dua orang petugas berada di samping kiri dan kanan kuda memegang tali yang terpasang di bagian kepala kuda agar terkendali.

Petugas lainnya menjaga ketat di sisi kanan dan kiri peserta kirab budaya agar masyarakat tidak merangsek masuk ke kerumunan peserta. Rombongan kirab budaya yang dipimpin Dedi Mulyadi mulai bergerak maju menuju kantor Gedung Sate.

Mereka melintasi Jalan Soekarno kemudian ke Jalan Cikapundung lalu ke Jalan Braga. Selanjutnya, mereka bergerak melintasi Jalan perintis kemerdekaan menuju ke Jalan Wastukencana.

Dilanjutkan ke Jalan Ir H Djuanda lalu menuju Jalan Diponegoro, Kota Bandung. Di belakang Gubernur Dedi Mulyadi, terdapat barisan kepala daerah yang ikut menunggangi kuda beberapa diantaranya Bupati Bandung Dadang Supriatna dan Bupati Cianjur serta Bupati Bandung Barat Jeje.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement