Selasa 09 Sep 2025 10:47 WIB

Warga Lokal Sempat Demo Pabrik Tuntut Pekerjaan, Ini Kata Lucky Hakim

Lucky berharap agar Indramayu bisa menjadi kabupaten yang ramah investasi.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Bupati Indramayu, Lucky Hakim.
Foto: Lilis Sri Handayani
Bupati Indramayu, Lucky Hakim.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Bupati Indramayu, Lucky Hakim menyatakan, pihaknya mendorong agar pabrik-pabrik yang ada di Kabupaten Indramayu untuk mengutamakan penyerapan warga lokal. Ia pun meminta warganya agar tidak terprovokasi untuk melakukan tindakan yang bisa mengganggu investasi.

Hal itu disampaikan Lucky, menanggapi adanya aspirasi dari masyarakat terkait tenaga kerja di pabrik sepatu Kecamatan Krangkeng maupun kawasan industri Kecamatan Losarang. Lucky mengatakan, untuk pabrik sepatu di Kecamatan Krangkeng, dari data yang dimilikinya, saat ini jumlah tenaga kerja yang sudah direkrut mencapai 444 orang.

Baca Juga

“Sekitar 106 orang miliki skill bahasa Mandarin. Jadi yang berbahasa Mandarin itu suruh ngajarin,” ujar Lucky, dalam video pernyataan resminya yang dikutip Republika, Selasa (9/9/2025). 

Menurut Lucky, sebanyak 444 tenaga kerja itu memang memiliki kemampuan menjahit karena pabrik tersebut masih tahap awal beroperasi. Selanjutnya, secara bertahap akan ada sekitar 8 ribu tenaga kerja berikutnya, yang tidak semuanya harus bisa menjahit. “Nanti akan dilatih disitu untuk bisa memiliki keahlian,” kata Lucky.

“Jadi jangan khawatir masyarakat Indramayu, kami pemerintah daerah selalu berusaha mendorong agar pabrik-pabrik di Indramayu diutamakan untuk merekrut orang Indramayu, wabil khusus orang yang di sekitarnya dulu,” imbuh Lucky.

Ia menambahkan, di pabrik di Kecamatan Krangkeng itu, 50 persen tenaga kerja yang sudah direkrutnya merupakan warga Kecamatan Krangkeng. Sedangkan 25 persen lainnya warga Kabupaten Indramayu dan sisanya 25 persen warga luar Indramayu.

Lucky menyatakan, perekrutan warga lokal juga dilakukan di kawasan industri di Kecamatan Losarang. Ia mencontohkan, PT Wiratama merekrut tenaga kerja 61 orang, dan 50 persennya merupakan warga lokal. Begitu pula PT Food Packaging Jaya, dimana 95 persen tenaga kerjanya merupakan orang Indramayu. “Jadi masyarakat tolong jangan mau diprovokasi,” kata Lucky.

Lucky mengatakan, adapula keluhan tentang perekrutan tenaga kerja secara berbayar. Meski hal itu bisa saja terjadi, namun hal itu tidak dibenarkan. “Sebenarnya bisa saja ada oknum yang mengaku orangnya bupati, orangnya Disnaker, orangnya pabrik, yang nyebarin formulir dan lain-lain untuk (nawarin) mau kerja di pabrik gak, nanti berbayar Rp 50 ribu, Rp 100 ribu, bahkan harus beli baju ini, baju itu. Itu tidak seperti itu,” papar Lucky.

Menurut Lucky, ia pun sudah meminta kepada kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu agar perekrutan tenaga kerja untuk semua pabrik di Kabupaten Indramayu dilakukan melalui Disnaker. Selain itu, prosesnya pun diharapkan secara online supaya bisa terdata dengan mudah dan tidak perlu ada entry data lagi. “Kami usahakan untuk membuka lapangan kerja seluas luasnya. Kami berikan kemudahan perijinan, beri fasilitas yang baik supaya pabriknya bisa beroperasi, bisa merekrut tenaga kerja,” katanya.

Lucky juga berharap agar Indramayu bisa menjadi kabupaten yang ramah investasi. Masyarakatnya pun bisa menyambut investasi sehingga investor bisa nyaman berinvestasi di Indramayu. “Jangan pesimis, jangan negatif terus, harus optimis. Insya Allah pelan-pelan kita bangun Indramayu. Yang penting kompak, guyub, Pemda selalu terbuka menerima masukan dari masyarakat,” katanya.

Seperti diketahui, ratusan warga sebelumnya menggelar aksi unjuk rasa di depan pabrik PT Sun Bright Lestari di Kecamatan Krangkeng, pada Rabu (27/8/2025). Mereka menuntut agar pabrik sepatu itu memprioritaskan perekrutan tenaga kerja dari warga lokal dan menghapus dugaan pungutan liar dalam perekrutan tersebut. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement