Ahad 05 Oct 2025 09:02 WIB

Dudy-Dedi Bersua, Sepakat Benahi Transportasi Jawa Barat Bersama

Pembenahan transportasi Jawa Barat akan tingkatkan pariwisata dan ekonomi.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Erdy Nasrul
Warga memanfaatkan transportasi umum di Jawa Barat.
Foto: Dok Republika
Warga memanfaatkan transportasi umum di Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan sejumlah agenda prioritas sektor transportasi di Jawa Barat (Jabar). Hal ini disampaikan saat bertemu Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau Kang Dedi Mulyadi (KDM) di Jakarta, Jumat (3/10/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Dudy dan Dedi membahas sejumlah isu seperti rencana pengembangan LRT Bandung Raya rute timur-barat. Ini merupakan upaya strategis untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang semakin parah di kawasan metropolitan Bandung.

Baca Juga

Rencana pengembangan ini telah lama bergulir dan terus mengalami pembaruan, dengan tujuan menyediakan alternatif transportasi massal yang efisien dan terintegrasi.

Proyek ini nantinya diharapkan dapat menghubungkan Kota Bandung dengan daerah-daerah penyangga di sekitarnya, seperti Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi, sehingga mobilitas penduduk dapat lebih lancar.

Rute LRT Bandung Raya direncanakan dibagi menjadi beberapa koridor, dengan jalur utama yang diprioritaskan antara Ledeng hingga Leuwipanjang. Berdasarkan kajian terbaru, rute utama ini nantinya akan dibagi menjadi dua jalur, yaitu Barat–Timur (West–East) dan Utara–Selatan (North–South).

Sejumlah skema pendanaan telah diusulkan untuk proyek ini, termasuk kemungkinan kerja sama dengan pihak swasta melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Meskipun demikian, tantangan seperti pembebasan lahan, anggaran, dan koordinasi antarwilayah menjadi hambatan yang membuat proyek ini berjalan lambat.

Selain itu mereka juga membicarakan penyediaan jalan akses dari dan menuju Stasiun Kereta Cepat Karawang termasuk aspek pendukungnya, hingga reaktivasi sejumlah jalur kereta di wilayah Jabar, khususnya yang menuju tempat wisata.

Selain itu, Dudy dan Dedi juga membicarakan pemindahan penerbangan jet komersial berjadwal dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Internasional Kertajati secara bertahap seiring penetapan Bandara Kertajati saat sebagai embarkasi dan debarkasi haji bagi jamaah dari wilayah Jawa Barat.

“Sejak Juli 2025, Bandara Husein kembali melayani rute penerbangan tertentu, seperti rute Bandung-Yogyakarta yang dioperasikan oleh Susi Air menggunakan pesawat propeller," ujar Dudy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (4/10/2025).

Dudy mengatakan Bandara Internasional Kertajati tetap fokus pada penerbangan pesawat jet untuk rute dalam negeri dan luar negeri serta penguatan untuk konektivitas tujuan umrah dan angkutan haji. Dudy menyampaikan komitmen Kemenhub dalam mendukung pengembangan transportasi publik di wilayah Jawa Barat, sehingga memudahkan mobilitas masyarakat.

"Kami terus mendukung Pemprov Jabar untuk mengembangkan sistem transportasi publik yang selamat, aman, nyaman, dan mudah diakses di wilayah Jawa Barat," ucap Dudy.

Dengan hadirnya transportasi publik yang lebih efektif dan efisien, Dudy berharap masyarakat Jawa Barat dapat bermobilitas dan terlayani dengan baik. Dudy berharap kolaborasi antara Kemenhub dan Pemprov Jabar dapat terus terjalin, demi terciptanya ekosistem transportasi yang modern, terintegrasi, dan berkelanjutan di wilayah Jabar.

"Semoga ke depan makin banyak masyarakat yang menggunakan transportasi umum ketimbang kendaraan pribadi. Ini akan sangat membantu dalam mengurangi kemacetan di jalan raya," kata Dudy.

Gubernur Dedi mengapresiasi Kemenhub yang telah mendukung pengembangan transportasi publik di wilayah Jabar. Dedi berharap kerja sama ini dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat, khususnya yang berada di wilayah Jabar.

"Terima kasih. Semoga orang Jabar bisa bepergian kemana pun, di jalannya sehat dan selamat,” kata Dedi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement