Selasa 14 Oct 2025 16:33 WIB

Viral, Gara-Gara tak Dipinjami Ambulans Pasien di Bandung Dibawa ke Rumah Sakit Pakai Odong-Odong

Bupati Dadang Supriatna melalui akun resmi instagramnya menyesalkan kejadian tersebut

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Tangkapan layar sebuah rekaman video yang memperlihatkan pria paruh baya mengeluhkan pelayanan Desa Solokanjeruk, Kabupaten Bandung viral di media sosial. Sambil merekam video, ia menjelaskan bahwa harus mengantar pasien ke rumah sakit menggunakan odong-odong karena pihak desa tidak memberi pinjaman ambulans.
Foto: Tangkapan layar.
Tangkapan layar sebuah rekaman video yang memperlihatkan pria paruh baya mengeluhkan pelayanan Desa Solokanjeruk, Kabupaten Bandung viral di media sosial. Sambil merekam video, ia menjelaskan bahwa harus mengantar pasien ke rumah sakit menggunakan odong-odong karena pihak desa tidak memberi pinjaman ambulans.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebuah rekaman video yang memperlihatkan pria paruh baya mengeluhkan pelayanan Desa Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, viral di media sosial. Sambil merekam video, ia menjelaskan bahwa harus mengantar pasien ke rumah sakit menggunakan odong-odong karena pihak desa tidak memberi pinjaman ambulans.

Pria yang diketahui bernama Ara itu pun meminta Bupati Bandung Dadang Supriatna untuk menegur kepala desa tersebut. Ia pun menjelaskan pasien tersebut harus dibawa ke rumah sakit karena sudah melatih pramuka selama tiga hari.

Baca Juga

Ia pun menunjukkan odong-odong yang digunakan untuk mengantar pasien. "Hancur Solokanjeruk mana pelayanannya desanya," ucap pria tersebut dikutip dari rekaman video yang beredar.

Sementara itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna melalui akun resmi instagramnya menyesalkan kejadian tersebut. Ia pun meminta agar Camat Solokanjeruk untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut.

Camat Solokanjeruk Rahmatullah Mukti Prabowo mengatakan peristiwa pasien diantar ke Rumah Sakit Majalaya menggunakan odong-odong viral di media sosial terjadi Ahad (12/10/2025). Ia menyebut pria paruh baya yang merekam video hendak mengantar pasien ke rumah sakit akan tetapi pihak desa meminta untuk menunggu sebentar.

"Kejadiannya hari Ahad, 12 Oktober 2025 malam kejadiannya. Waktu kejadian mungkin bapak itu panik. Saat datang ke desa, meminta menunggu sebentar karena operator atau sopirnya enggak ada," ucap dia saat dikonfirmasi wartawan belum lama ini.

Ia mengakui mobil yang hendak digunakan bukan mobil ambulans. Sebab tengah digunakan untuk membantu warga lain. Sehingga akan menggunakan mobil pelayanan yang berada di desa. "Setelah itu warga itu langsung pergi mengantar pasien yang sakit ke Rumah Sakit Ebah (Majalaya). Kebetulan bapak itu memang punya usaha odong-odong, jadi keluarganya yang sakit dibawa pakai mobil odong-odong," kata dia.

Ia menyebut pasien yang dibawa ke rumah sakit mengalami demam dan lemas usai mengikuti kegiatan puskesmas. Setelah kejadian viral, ia mengaku memediasi antara keluarga pasien dan desa. "Intinya bapaknya emosi, karena panik keluarganya ada yang sakit. Tapi mungkin ada informasi yang salah diterima dari petugas yang ada di desa. Kemarin malam langsung selesai pas setelah mediasi," kata dia.

Ia menegaskan bahwa masalah tersebut muncul karena adanya komunikasi yang tidak berjalan dengan baik. "Baru sekarang kejadian kaya gini, jadi intinya miss komunikasi. Dari pihak desa juga sudah minta maaf atas kesalahan yang terjadi, dan pak Ara nya juga minta maaf," kata dia.

Ia menyebut masalah tersebut menjadi pembelajaran bagi Desa Solokanjeruk dan desa lainnya di Kecamatan Solokanjeruk. Prabowo mengaku sudah ditelepon Bupati Bandung Dadang Supriatna untuk segera menyelesaikan masalah tersebut. "Akhirnya kita melakukan mediasi dan keduanya sudah meminta maaf," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement