Rabu 26 Nov 2025 21:04 WIB

Upaya Pemkab Bandung Barat Ciptakan Ekosistem Pendidikan Adaptif dan Kompetitif

Tahun 2025 menjadi fase penting bagi peningkatan kualitas pendidikan di KBB

Rep: Ferry Bangkit Rizki / Red: Arie Lukihardianti
Plt Kepala Dinas Pendidikan KBB Asep Dendih.
Foto: Dok Republika
Plt Kepala Dinas Pendidikan KBB Asep Dendih.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Pemkab Bandung Barat berkomitmen membangun ekosistem pendidikan yang adaptif dan kompetitif. Guru yang menjadi ujung tombak tentunya bukan hanya sekadar pengajar, kini guru juga berperan sebagai fasilitator, inovator, sekaligus pembelajar sepanjang hayat.

"Kami ingin membangun ekosistem pendidikan yang adaptif dan kompetitif. Guru bukan hanya mengajar, tetapi turut membentuk masa depan. Bukan sekadar menyampaikan materi, tetapi juga menjaga semangat belajar serta menjadi inspirasi bagi anak-anak," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat Asep Dendih, Rabu (26/11/2025).

Baca Juga

Untuk mewujudkan hal tersebut, kata Asep, pihaknya berkomitmen menyediakan berbagai program peningkatan kapasitas tenaga pendidik. Mulai dari pelatihan berkelanjutan, ruang kolaborasi, hingga pemanfaatan teknologi pembelajaran yang lebih mutakhir.

"Karena itu, dukungan fasilitas dan program akan terus ditingkatkan karena itu sangat penting ditengah perkembangan dan tantangan. Contohnya saja adaptasi terhadap kebijakan kurikulum yang ditekankan pada pembelajaran mendalam yang lebih mendorong agar siswa lebih aktif," papar Asep.

Asep mengatakan, tahun 2025 menjadi fase penting bagi peningkatan kualitas pendidikan di KBB, terutama melalui penguatan kompetensi guru, pemanfaatan teknologi digital, dan pembentukan karakter peserta didik.

Sehingga guru juga dituntut untuk belajar cepat terhadap perkembangan teknologi informasi. Contohnya, ketika Presiden Prabowo Subianto menginginkan pembelajaran dengan fasilitas smartboard atau interactive flat panel (IFP) ditetapkan di sekolah.

"Jangan sampai guru tidak memiliki pengetahuan dalam penggunaannya, sehingga akan menjadi bahan pajangan. Jadi uru harus diberikan bimbingan dan pelatihan, agar bisa menggunakannya," katanya.

Lebih jauh Asep menegaskan bahwa para guru merupakan kekuatan utama dalam memajukan pendidikan dan membentuk generasi yang berdaya saing. Sehingga adaptif dan kompetifif harus ditanamkan di kalangan tenaga pendidik.

"Bapak dan Ibu Guru adalah pilar yang memastikan semangat belajar tetap menyala. Dedikasi dan keikhlasan para pendidik menjadi landasan penting bagi kemajuan daerah dan bangsa," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement