Rabu 05 Jul 2023 20:46 WIB

Ratusan Petugas dan Relawan Bersih-Bersih Sungai Cimandiri Sukabumi

Selain membersihkan sungai, dilakukan penanaman pohon.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Irfan Fitrat
Ratusan petugas dan relawan melakukan aksi membersihkan Sungai Cimandiri di Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (5/7/2023).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Ratusan petugas dan relawan melakukan aksi membersihkan Sungai Cimandiri di Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (5/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi menggelar kegiatan di Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu, Rabu (5/7/2023), dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Kegiatan yang dilakukan, antara lain membersihkan aliran sungai dan menanam pohon.

Sekretaris DLH Kota Sukabumi, Susiana, mengatakan, kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia itu dilakukan di Sungai Cimandiri dan sekitar pemandian air panas Cikundul. Kegiatan itu melibatkan sekitar 250 petugas dari berbagai perangkat daerah Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi dan relawan.

Baca Juga

“Dalam rangka Hari Lingkungan, diharapkan menumbuhkan kesadaran masyarakat agar tidak buang sampah ke sungai dan menanam pohon,” ujar Susiana.

Aksi peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia itu dipimpin langsung Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Ia bersyukur bisa dilakukan kegiatan bersih-bersih sungai dan penanaman pohon. Sebagaimana temanya, “Beat Plastic Pollution, Go Clean Our River”, salah satu yang menjadi sorotan dalam kegiatan itu adalah sampah plastik.

Fahmi mengatakan, polusi sampah plastik ini permasalahan yang menjadi atensi dunia. Pasalnya, plastik merupakan sampah terbanyak. Sampah plastik ini, kata dia, sulit terurai secara alami, sehingga dapat menjadi polusi bagi lingkungan.

Karenanya, diharapkan aksi ini dapat membantu menekan sampah plastik. Fahmi pun mendorong upaya pemilahan sampah, sehingga dapat menekan volume sampah yang diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA). Kondisi TPA dinilai kritis karena lahannya hampir penuh.

Fahmi meminta aparat pemerintah menjadi contoh dalam memilah sampah dan menyosialisasikannya. Menurut dia, upaya dalam mengatasi permasalahan sampah ini membutuhkan kolaborasi semua pihak.

“Tidak dibebankan kepada satu dinas, tapi kolaborasi. Dengan semangat kolaborasi, kuatkan kebersamaan agar isu lingkungan hidup dapat dilakukan percepatan penanganan,” kata Fahmi.

Selain sampah, menurut Fahmi, ada dua isu penting lain terkait lingkungan di Kota Sukabumi, yaitu kualitas air dan kebencanaan. “Berkumpulnya kita di Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini agar tiga itu mari sama-sama lakukan pergerakan mengatasinya,” ujar Fahmi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement