Jumat 22 Sep 2023 04:48 WIB

DLH Bandung Prioritaskan Penanganan TPS yang Sampahnya Luber ke Jalan

DLH meminta peran aparat kewilayahan menjaga TPS dan kebersihan jalan.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Irfan Fitrat
Tumpukan sampah menggunung di tempat penampungan sementara (TPS) Sederhana, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (20/9/2023).
Foto: Republika/Muhammad Fauzi Ridwan
Tumpukan sampah menggunung di tempat penampungan sementara (TPS) Sederhana, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (20/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Sampah dilaporkan masih menumpuk di puluhan tempat penampungan sementara (TPS) wilayah Kota Bandung, Jawa Barat. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung terus mengupayakan penanganan sampah di TPS yang kondisinya sudah melebihi kapasitas.

Menurut Kepala DLH Kota Bandung Dudy Prayudi, hingga tengah pekan ini, masih ada sekitar 78 TPS yang kondisinya overload sampah. Ia mengatakan, ada sejumlah TPS yang menjadi prioritas penanganan. Salah satunya TPS di Taman Cibeunying karena lokasinya dekat jalan umum.

Baca Juga

“TPS yang sampahnya meluber atau sudah menutupi dan menghalangi badan jalan begitu ya, itu yang menjadi super prioritas,” kata Dudy, saat meninjau penanganan di TPS Taman Cibeunying, Kamis (21/9/2023).

Penumpukan sampah di TPS wilayah Kota Bandung merupakan imbas dari kebakaran yang melanda Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat. Kebakaran terjadi di TPA tersebut sejak 19 Agustus 2023, sehingga pengangkutan sampah dari sejumlah daerah wilayah Bandung Raya terkendala.

Dalam kondisi darurat ini, Dudy mengatakan, DLH berkoordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), melalui Satuan Tugas Penyelesaian Sampah, untuk memantau kondisi TPS dan melakukan penertiban terhadap warga yang melanggar ketentuan persampahan.

Dudy juga meminta peran aparat kewilayahan. “Peran aparat kewilayahan di sini menjadi sangat penting untuk bisa menjaga TPS-TPS di Kota Bandung. Termasuk di antaranya patroli untuk menjaga kebersihan di jalan-jalan karena banyak juga masyarakat yang membuangnya (sampah) ke jalan,” kata dia.

Menurut Dudy, ada sejumlah opsi dalam penanganan masalah sampah ini. Sekarang, kata dia, dinasnya masih berupaya mengoptimalkan ritase harian pengangkutan sampah ke zona darurat TPA Sarimukti. Ritase harian ini disebut terus meningkat dan berdasarkan laporan terakhir bisa mencapai sekitar 214 ritase.

Kota Bandung mendapat kuota 4.000 ritase pengangkutan sampah ke zona darurat TPA Sarimukti pada periode 12-26 September 2023. Hingga tengah pekan ini disebut masih ada jatah sekitar 2.470 ritase.

“Beberapa opsi alternatif sebetulnya sudah dibahas ya. Seperti TPA darurat Cijeruk (di Sumedang). Tapi, bagi kami adalah sekarang bagaimana memaksimalkan sisa kuota (ritase) yang ada untuk Kota Bandung,” kata Dudy.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement