Rabu 12 Feb 2025 12:05 WIB

TPS Bandung Barat Overload, Permintaan Tambahan Kuota ke TPA Sarimukti Digantung Pemprov

Penambahan kuota diajukan untuk mengatasi permasalahan sampah

Rep: Ferry Bangkit Rizki / Red: Arie Lukihardianti
Sampah Menumpuk di UPT Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup KBB. Sampah itu Belum Terangkut ke TPA Sarimutki karena Adanya Pembatasan Pengiriman.
Foto: Ferry Bangkit
Sampah Menumpuk di UPT Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup KBB. Sampah itu Belum Terangkut ke TPA Sarimutki karena Adanya Pembatasan Pengiriman.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT--Terbatasnya pengiriman sampah ke TPA Sarimukti menyebabkan sejumlah tempat pembuangan sampah (TPS) di Kabupaten Bandung Barat (KBB), overload. Pengajuan penambahan ritasi yang diajukan Pemkab Bandung Barat pun tak kunjung mendapat balasan Pemprov Jawa Barat (Jabar).

"Sampai saat ini masih 17 rit atau 85 ton per hari, belum ada kelanjutannya lagi," ujar Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPT Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup KBB, Syahria, saat dihubungi, Rabu (12/2/2025).

Baca Juga

Sebelumnya, pihaknya mengajukan penambahan jatah pembuangan sampah ke TPA Sarimukti di Cipatat, Bandung Barat. Penambahan kuota itu diajukan untuk mengatasi permasalahan sampah yang sulit dikendalikan sehingga menyebabkan terjadinya penumpukan disejumlah titik.

Syahria berharap, Bandung Barat minimalnya mendapatkan jatah 30 rit atau 140-150 ton pembuangan sampah di TPA Sarimukti. Saat ini jatah pembuangan sampah dari Bandung Barat masih 17 rit, atau sama dengan jatah dari Kota Cimahi.

Dengan 30 rit itu, terang dia, setidaknya 20 persen sampah dari total produksi yang mencapai 760 ton per hari itu bisa dibuang ke TPA Sarimukti. Sehingga penumpukan-penumpukaan di TPS bisa terselesaikan.

"Kalau produksi sampah sehari 760 ton dari se-KBB. Sekarang kan dikasih 17 ritasi atau hanya 85 ton. Makannya kami meminta saya meminta 30 rit biar minimal 20 persen dari total timbulan sampah di KBB bisa terselesaikan lewat jalur TPA. Sebagian (dikelola di wilayah) dengan bank sampah, maggot, dan sebagainya," papar Syahria.

Syahria mengakui, saat ini masih banyak sampah yang menumpuk dan belum terangkut di sejumlah TPA di Bandung Barat karena adanya pembatasan jatah di TPA Sarimukti. Pihaknya berharap segera mendapat jawaban dari Pemprov Jabar terkait penambahan jatah ini.

"Merata penumpukannya setiap TPS, TPS-TPS RW di pasar, dan jalur protokol contohnya di Alam Sejuk yang tadinya bersih mulai kotor. Bukan kami tidak membersihkan, karena habis kuotanya (terbatas),"katanya.

Sebelumnya, Kepala UPT Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat, Imam Fauzi mengatakan pihaknya sudah mengajukan tambahan ritase ke Pemprov Jawa Barat. Saat ini sampah dari Bandung Barat yang dikirim ke TPA Sarimukti hanya 17 ritase. "Kita sedang upayakan agar ada penambahan ritase, sudah diajukan penambahan itu," kata Imam.

Dirinya mengakui imbas adanya pembatasan pembuangan sampah di TPA Sarimuktis, Cipatat, Bandung Barat, terjadi penumpukan sampah di sejumlah titik. Di antaranya di UPT Kebersihan DLH yang berlokasi di Jalan Raya Gedong Lima Padalarang, KBB. Menurut Imam, setiap harinya truk tronton mengangkut sampah di sejumlah wilayah di Bandung Barat ke tempat ini sebelum nantinya di buang ke Sarimukti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement